Kisah Sedih Pasutri Masri-Ida; Tak Punya Rumah, 4 Tahun Tinggal di Gardu Kp. Tipar Mekar Baru

    Kisah Sedih Pasutri Masri-Ida; Tak Punya Rumah, 4 Tahun Tinggal di Gardu Kp. Tipar Mekar Baru

    TANGERANG - Kehidupan pasangan suami-istri (pasutri) Misri dan Ida sungguh memprihatinkan. Sejak tahun 2019, pasutri ini bersama anak perempuan semata wayang berumur 10 tahun terpaksa tinggal di sebuah gardu sempit karena tidak punya rumah.

    Gardu yang dihuni Masri-Ida hanya berukuran sekitar 4 meter persegi berlokasi di Kp. Tipar, RT 007/001 Desa/Kec. Mekar Baru, Kabupaten Tangerang. Layaknya pos kamling, gardu itu tidak ada penutup samping. Gardu itu bukan miliknya sendiri, tapi dipinjamkan oleh keponakan Misri.

    "Saya numpang di sini tanah milik keponakan. Ya, tinggal di sini sudah sekitar empat tahun, " kata Masri yang berusia 50 tahun. Sehari-hari, pria ini hanya kerja serabutan. Kadang membantu tetangganya di sawah, dilain waktu ikut menjadi buruh bangunan.

    Saat InfoTerbit.com dan indonesiasatu.co.id mengunjunginya, Selasa 12 September 2023, terlihat Ida sedang memasak nasi di samping gardu. Sedangkan gardu itu dipenuhi barang berupa koper dan tas yang berisi pakaian keluarga itu dengan beberapa perabot rumah tangga.

    "Jadi kalau tidur dimana?"

    Ida mengatakan, mereka sekeluarga tidur di sebuah bangku yang terletak di samping gardu. "Kalau di sini (gardu, red) sempit karena banyak barang-barang. Suami saya malah sering tidur di emperan rumah tetangga biar bangku ini tidak sempit untuk tidur sama dengan anak, " ujar wanita berusia 42 tahun itu.

    Yang membuat Ida bingung kalau hujan deras datang. Tetesan air hujan terkadang membuat baju mereka basah. "Pernah suatu kali hujan deras dan gardu ini basah semua. Saya, suami dan anaj akhirnya tidur di dalam rumah keponakan, " ujar Ida.

    Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan itu, anaknya Sulistiawati yang berusia 10 tahun tetap menjalakan pendidikannya di bangku SD. "Bagaimanapun kondisi kami, anak tetap harus sekolah. Makanya sebisa mungkin saya harus bisa menyekolahkan anak, " katanya.

    Kini, Masri-Ida sedang berusaha agar memiliki tempat tinggal yang layak sebagaimana orang lain. "Saya sedang mengurus tanah hibah dari saudara saya di Kampung Sura. Semoga kalau sudah ada tanah, bisa membangun rumah dan ada kepedulian dari para dermawan membantu mendirikan rumah, " tambak Masri.

    (red)

    kisah sedih pasutri tak punya rumah gardu
    Sopiyan Hadi

    Sopiyan Hadi

    Artikel Sebelumnya

    Pemdes Bojong Gelar Musrenbang Tahun Anggaran...

    Artikel Berikutnya

    Cek Sikap Tampang Personel, Wakapolresta...

    Berita terkait